
Ketika hubungan kontraktual mengikat dua organisasi, ada potensi
ketidaksepakatan atau perselisihan, terutama di sektor kegiatan yang melibatkan
engineering, konstruksi, operasi dan / atau pemeliharaan aset.
Ketika ada perselisihan antara dua organisasi, evidence/bukti akan membuat sebuah perbedaan: apa yang disepakati
secara kontrak, bagaimana kontrak dikatakan dan yang paling penting, evidence/bukti
apa yang dapat diberikan oleh masing-masing pihak untuk mendukung argumen
mereka, untuk membuktikan bahwa apa yang mereka katakan itu benar dan untuk
menghindari tanggung jawab.
Dokumen Kontrol memainkan peran utama dalam bidang ini.
Apa yang bisa dianggap sebagai bukti?
Bukti adalah "apa pun yang membantu membuktikan bahwa
sesuatu itu benar atau tidak benar".
Ada berbagai jenis bukti yang dapat digunakan selama konflik atau ketidaksepakatan antara dua pihak, termasuk:
- Bukti demonstratif: representasi suatu objek, misalnya foto, video, gambar, bagan, simulasi, dll.
- Bukti dokumenter: bukti apa pun yang dapat disajikan secara tertulis, misalnya kontrak, faktur, dokumen teknis, dll.
- Kesaksian: bukti verbal, yang diberikan oleh seorang saksi, misalnya, di pengadilan.
Apa bukti yang kuat?
Bukti yang kuat adalah bukti yang tidak dapat diperdebatkan. Jika, misalnya, suatu organisasi memberikan bukti penyerahan dokumen atau informasi, tetapi pihak lain dapat meyakinkan sebaliknya, maka bukti tersebut tidak cukup kuat.
Contoh lain:
lembar transmittal terkontrol yang dilampirkan pada
dokumen apa pun yang dikirim ke pihak eksternal, yang berisi semua metadata
transmittal, ditandatangani oleh pengirim dan oleh
penerima adalah bukti yang jauh lebih kuat daripada email saja, karena penerima
selalu dapat mengklaim bahwa mereka tidak pernah menerima email itu.
Bagaimana Dokumen Kontrol membantu dengan bukti?
Ketika suatu
organisasi memasuki hubungan kontraktual, ia harus menganalisis cara-cara di
mana perselisihan dapat muncul dan harus merancang solusi untuk mencegah
perkembangan perselisihan tersebut.
Namun, selain
pencegahan, setiap organisasi juga harus merancang solusi untuk membuat catatan
yang kuat dan mengumpulkan bukti dalam semua aspek kegiatannya, untuk
berjaga-jaga jika terjadi perselisihan.
Intinya, itulah
yang dilakukan Dokumen Kontrol: Kegiatan Dokumen Kontrol membantu membuat
catatan dan bukti kegiatan dalam konteks kontrak yang mengikat dua organisasi.
Bukti yang dibuat termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
- Aturan apa yang
disepakati untuk pengelolaan dokumen;
- Dokumen apa yang
dibuat;
- Dokumen apa yang
dikirim atau diterima;
- Siapa yang
membuat komentar apa pada dokumen apa;
- Kepada siapa dokumen dikirim, dan siapa yang menerima dokumen tersebut;
- Untuk apa dokumen diterbitkan?
- Untuk apa dokumen digunakan?
Serangkaian
proses dan praktik Dokumen Kontrol yang dirancang dengan baik memungkinkan
untuk membuat dan menghasilkan bukti yang dapat menyelamatkan organisasi / perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar